Selasa, 09 April 2013

Tentangmu.



Tentang betapa kau selalu membuatku berdebar tiap dekatmu.
Tentang betapa kau kurindukan jika kau menghilang tanpa kabar.
Tentang betapa kau membuatku kikuk bila bola mataku bertemu
 bola mata milikmu yang indah kecoklatan itu.
Dan tentang-tentang lain tentangmu.
.
Di kananku kau masih terpaku lurus ke depan. 
Pangeran kecil itu juga masih asyik dengan dunianya sendiri, 
diantara kulit kacang berserakan dan pistol di tangan kanan.

Dan aku, masih tercekat kata. Hendak bicara namun tiada daya.
Tentangmu.
Ya, selalu tentangmu.
Tentang betapa inginnya aku membunuh waktu, jika bersamamu.

Sepatah rindu



Senja bersemburat jingga keunguan memudar.
 Awan-awan pastel perlahan tersisih, tergantikan awan keabuan berarak
.Titik-titik air langit mulai jatuh'
-- satu, satu, hingga akhirnya mulai serempak meski tanpa aba-aba.
Hawa dingin mulai menggelitik ujung-ujung kakiku yang telanjang,
mengelus-elus tengkukku yg kosong tak tertutup
.Saat-saat inilah, saat yang paling mengingatkanku padamu.
 Disaat dingin menyapa seperti ini,
hanya kau yang bisa membuat sensor-sensor dingin dikulitku terkalahkan --mati rasa.
Bukan dengan dekap erat atau peluk menggelayut,
cukup membayangkanmu saja, dengan garis lengkung manis dari bibirmu
 atau dengan suara tawa renyah milikmu yang selalu kurindu.